Sabtu, 22 Maret 2008

soal epid k3 untuk alya

Kelompok 1. SEJARAH, RUANG LINGKUP, DEFENISI DAN TUJUAN

1. Sebutkan pengertian dari epidemiologi kesehatan kerja?

Jawab : Adalah penerapan ilmu epidemiologi dalam kesehatan kerja agar tenaga kerja dapat bekerja secara aman, nyaman, sehat dan produktif serta berusaha terhindar dari risiko bahaya di tempat kerja.

2. Jelaskan ruang lingkup epidemilogi kesehatan kerja?

Jawab : Ruang lingkup epidemilogi kesehatan kerja tidak dapat dilepaskan dari konsep epidemilogi sendiri dalam menangani penyakit dan kecelakaan akibat kerja, mengindentifikasi FR dan upaya pencegahan faktor risiko yang dapat menimbulkan penyakit dan kecelakaan kerja serta perencanaan efek pemajanan pekerjaan di masa depan.

3. Tuliskan 3 tujuan epidemiologi kesehatan kerja?

Jawab :

· Mengidentifikasi bahaya baru yang dapat timbul di lingkungan kerja

· Pengedalian bahaya yang sudah dikenal

· Penyusunan standar higine untuk mengendalikan atau melenyapkan bahaya akibat kerja

4. Sebutkan 3 dari 10 tahapan dasar desain epidemilogi?

Jawab :

· Penyusunan pertanyaan

· Peninjauan literature

· Menetapkan desain survei

5. Sebutkan tiga desain penelitian yang dapat digunakan dalam penerapan epidemilogi?

Jawab :

· Penelitian cross sectional (prevalensi)

· Penelitian case control (retrospektif)

· Penelitian cohort (prospektif)

6. Sebutkan data-data yang termasuk efek kesehatan dalam populasi yang dibutuhkan dalam penelitian epidemilogi?

Jawab :

· Sertifikat kematian

· Sertifikat kelahiran

· Catatan absent sakit

· Rekam medik dokter keluarga

· Rekam medik RS

Kelompok 2. METODE EPENELITIAN EPID KK

1. Sebutkan dan jelaskan sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian epidemiologi kesehatan kerja?

Jawab :

· Industri Based. Sumber data yang memaparka mengenai identifikasi potensial toksin bahan, sumber data dan kebutuhan spesifik yang tersedia, rekontruksi sejarah paparan, data hubungan paparan dengan pekerja dan monitoring prospektif paparan.

· Community Based. Data yang bersumber dari riwayat individu, laporan RS, laporan registrasi penyakit, sertifikat kematian dan sensus.

2. Sebutkan penelitian dalam epidemiologi K3?

Jawab : cross sectional, case control dan kohort

3. Jelaskan apa yang dimaksud penelitian cross sectional?

Jawab : Penelitian cross sectional adalah cara pengamatan yang dilakukan hanya satu kali seolah-olah seperti penampang melintang.

4. Jelaskan 2 hal mendasar dalam penelitian KK?

Jawab :

· Penelitian epid KK bertujuan untuk mengetahui determinan dampak kesehatan dari pajanan bahaya (fisik atau kimia) di tempat kerja.

· Penelitian epid KK dapat menyediakn data yang berguna untuk membuat proteksi masa depan untuk bahaya risiko pada pekerja lain.

5. Sebutkan kerugian dari penelitian cross sectional?

Jawab : Kerugian dari penelitian ini adalah tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu dan informasi yang diperoleh tidak mendalam sehingga sering kali masalah kesehatan yang ingin diketahui dan diteliti tidak diperoleh secara maksimal.

Kelompok 7. DEFENISI, PENGUKURAN DOSE RESPONS RELATIONSHIP

1. Jelaskan pengertian dari dosis respon?

Jawab : Dosis respon adalah dampak dari suatu jenis zat pencemar terhadap kesehatan manuasia akibat pemaparan zat pencemar tersebut dalam dosis dan waktu paparan tertentu.

2. Jelaskan perbedaan antara Toxic Dose (TD) dengan Effective Dose (ED)?

Jawab :

· Toxic Dose (LD) : merupakan dosis dari suatu bahan yang dipaparkan pada suatu populasi dan pada tingkat dosis tersebut sudah dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh hewan percobaan.

· Effective Dose (ED) : merupakan dosis dari suatu bahan dan pada tingkat dosis tersebut sudah dapat menimbulkan efek bilogis yang ringan untuk pertama kalinya pada hewan percobaan.

3. Apa yang dimaksud dengan Lethal Dose-50?

Jawab : LD-50 adalah tolok ukur pada paparan yang digunakan pada pengujian tingkat toksik atau racun suatu bahan yang bersifat padat.

4. Apa yang dimaksud dengan Lethal Concentration-50?

Jawab : LC-50 adalah uji toksisitas dengan menggunakan bahan toksisk cair yang dapat mengukur besarnya dosis atau konsentrasi sehingga dapat membunuh 50% hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian.

5. Apa yang dimaksud Threshold Dose?

Jawab : Threshold Dose dalah suatu dosis minimal yang merupakan dosis efektif dimana dengan dosis yang minimal tersebut individu sudah dapat memberikan atau menunjukkan responya.

6. Apa yang dimaksud dengan Terapeutic Index?

Jawab : Terapeutic Index adalah tingkat keamaan suatu bahan toksik atau obat yang di ekspresikan melalui perbandingan antara LD-50 dan ED-50

7. Sebutkan jalan masuk suatu bahan polutan toksik yang dapat mempengaruhi toksisitas bahan polutan?

Jawab : Yang dapat mempengaruhi toksisitas bahan polutan adalah saluran pencernaan, pernapasan, kulit, dan lainya (intramuscular, intra derma dan sub kutan)

8. Jelakan hubunga antara Toxic dose (TD) dan Effective Dose (ED)?

Jawab : Aplikasi lanjut dari TD dan ED yang dinyatakan dengan perbandingan antara LD_50 dan ED-50 adalah untuk menetukan Terapeutic Index.

LD-50

TI =

ED-50

Kelompok 8. CROSS SECTIONAL, CASE CONTROL (INDUSTRIAL BASED) DAN STUDI KASUSNYA

1. Jelaskan pengeritian Case Control?

Jawab : Case Control adalah suatu penelitian dengan pendekatan longitudinal yang bersifat observasional mengikuti perjalanan penyakit kearah belakang (retrospektif) untuk mengkaji hipotesis spesifik tentang adanya hubungan pemaparan terhadap FR dimasa lalu dengan timbulnya penyakit.

2. Sebutkan ciri-ciri penelitian Case Control?

Jawab :

· Merupakan penelitian yang bersifat observasional

· Diawali dengan kelompok penderita dan bukan penderita

· Terdapat kelompok control

· Kelompok risiko harus memilki risiko terpajan oleh FR yang sama dengan kasus

· Membandingkan besarnya pengalaman terpajan oleh FR antara kelompok kasus dengan control

· Tidak mengukur insiden

3. Sebutkan kelebihan penelitian Case Control?

Jawab :

· Sangan cocok untuk penelitian penyakit yang jarang terjadi

· Pelaksanaannya relatiF lebih cepat dibanding dengan penelitian prospektif

· Sampelnya relatif kecil

· Dapat meneliti berbagai FR sekaligus

4. Sebutkan langkah-langkah penelitian Case Control?

Jawab :

· Menetapkan pertanyaan penelitian bersama hipotesisnya

· Mendeskrifsikan variable penelitian yaitu FR dan efek

· Menentukan populasi dan sampel dengan cara pemilihan subjek penelitian

· Melaksanakan pengukuran variable efek dan FR

· Melakukan analisis

5. Sebuah penelitian dengan rancangan Case Control bertujuan untuk mngetahui pengaruh faktor gerakan tangan berulang (dorsoanteleterevetition) terhadap timbulnya tenosinovitis pergelangan tangan pada pekerja perempuan di PT M Cikarang, diketahui sample pd penelitian ini berjumlah 329 orang, berdasarkan pemeriksaan terdapat 77 orang pekerja yang menderita tenosinovitis, dan total pekerja yang melakukan gerakan tangan berulang adalah 235. Tentukan nilai OR dan interpretasikan !

Jawab :

Tenosinovitis

Gerakan berulang

+

-

Jumlah

+

77

158

235

-

12

82

94

Jumlah

89

240

329

AD 77X82

OR = = = 3,33

BC 158X12

OR = 3,33, artinya pekerja yang melakukan gerakan tangan berulang mempunyai resiko untuk menderita tenosinovitis sebesar 3,33 kali lebih besar dibandingkan pekerja yang tidak melakukan gerakan tangan berulang

6. Sebutkan ciri2 penelitian cross sectional

Jawab :

· Bertujuan mendeskripsikan prevalensi penyakit

· Tidak terdapat pada kelompok pembanding

· Hubungan sebab akibat hanya merupakan perkiraan saja

· Penelitian ini menghasilkan hipotesis

· Merupakan penelitian pendahuluan dari analitis

7. Sebutkan kekurangan penelitian cross sectional

Jawab :

· Tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan yang terjadi dengan berjalannya waktu

· Terbatas dalam menentukan hubungan sebab akibat

· Membutuhkan subjek yang cukup besar

· Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang

8. Sebutkan 3 langkah penelitian cross sectional

Jawab :

· Identifikasi dan perumusan masalah

· Menentukan tujuan penelitian

· Menentukan lokasi dan populasi studi

· Menentukan cara pengambilan dan besar sampel

· Memberikan defenisi operasional

· Menentukan variable yang akan diukur

· Menyusun instrument pengumpulan data

· Rencana analisis

9. Sebutkan dan jelaskan 3 interpretasi RP (rasio prevalensi)

Jawab :

· RP = 1(variable FR tdk ada pengaruh terhadap efek)

· Rp > 1(variable FR menyebabakan timbulnya efek)

· Rp <>

10. Jelaskan yang dimaksud dengan penelitian epidemiologi based industry

Jawab : Suatu penelitian yang untuk melihat determinan, distribusi, dan frekuensi suatu penyakit akibat kerja atau dengan kata lain berorientasi pada penyakit yang timbul akibat hubungan kerja di industry

Kelompok 9 rancangan penelitian cohort

1. Sebutkan minimal 3 kelebihan dari penelitian kohort !

Jawab :

a. Penelitian ini memberikan gambaran yang cukup lengkap tentang pengaruh dan sifat keterpaparan

b. Memungkinkan untuk mencatat berbagai variable yang dapat ditemukan atau diamati secara jelas dan sistematik

c. Memungkinkan melakukan kualiti control dalam setiap pengukuran variable yang diamati

d. Memungkinkan perhitungan rate secara langsung, insidensi penyakit pada kelompok terpapar dan tidak terpapar

2. Jelaskan kekurangan dari penelitian cohort !

Jawab : Memerlukan waktu yang lama, saran dan biaya yang mahal, tidak efisien untuk kasus (penyakit) langka, terancam adanya DO, dapat menimbulkan masalah etika karena membiarkan subjek terpajan paparan yang dapat merugikan subjek itu sendiri.

3. Apa yang dimaksud dengan penelitian cohort retrospektif ?

Jawab : Metodenya adalah subjek yang diamati dalam kurun waktu tertentu terhadap satu factor resiko kemudian dipelajari efek yang terjadi, identifikasi factor resiko dan efek telah terjadi pada masa lalu.

4. Jelaskan penelitian kohort bersifat deskriptif !

Jawab : Adalah pengamatan kohort bertujuan hanya untuk menjelaskan insidensi atau akibat yang terjadi terhadapa populasi kohort setelah diamati dan diikuti selama jangka waktu tertentu

5. Jelaskan pengertian dari studi kohort !

Jawab : Studi kohort merupakan penelitian epidemiologic analitik non eksperimental yang mengkaji hubungan antara factor resiko dengan efek atau penyakit.

6. Sebutkan sumber keterangan keterpaparan !

Jawab :

a. Dari status atau kartu pemeriksaan kesehatan berkala dengan berbagai sifat tertentu seperti tekanan darah, kadar kolesterol dll.

b. Dari kartu pelayanan kesehatan khusus seperti kartu KB, kartu pengobatanj radiologis, dll.

c. Keterangan hasil pemeriksaan lingkungan (fisik, biologis maupun social ) termasuk lingkungan kerja, tempat tinggal dll

d. Wawancara langsung dengan anggota kohort, terutama tentang kebiasaan mereka sehari-hari seperti merokok, pola makanan, kebiasaan olahraga dll.

Kelompok 10 Aspek validitas penelitian epidemiologi kesehatan kerja, isu-isu dalam studi design, bias, chance, confounding

1. Bagaimana cara melakukan matching ?

Jawab : Matching dilakukan dengan menyamakan criteria2 antara kelompok kasus dengan kelompok control. Contohnya : suatu penelitian ingin melihat tingkat kinerja dari karyawan pabrik X, maka matching umur tertentu harus pula sama dengan kelompok control (umur)

2. Bagaimana cara mengendalikan bias informasi ?

Jawab : Bias informasi diatasi dengan melakukan probing, yaitu salah satu tekhnik wawancara dengan menggali informasi lebih dalam kepada responden.

3. Kapan variable dikatakan confounding dan kapan terjadi bias ?

Jawab : Bias timbul karena adanya kesalahan dalam penelitian. Bias dapat terjadi karena random error yang juga berhubungan dengan sampling error. Sedangkan counfonding adalah timbulnya variable pengganggu yang dapat mempengaruhi/ mengacaukan variable dependen dari suatu penelitian.

4. Jelaskan contoh-contoh dari validitas

Jawab :

a. Validitas konstruk : berkolerasi dengan teori yang berlaku. Contoh seorang peneliti ingin mengetahui tingkat religious seseorang namun belum ada tolok ukur yang jelas untuk mengukur hal tersebut. maka peneliti lebih dulu mencari literature yang dapat digunakan untuk menstandarisasi.

b. Validitas isi. Contoh sebuah kuesioner seharusnya menggambarkan hal-hal detail dari tujuan penelitian misalnya penelitian KB, maka kuesioner yang ada harus memuat semua alat-alat kontrasepsi yang ada.

c. Validitas budaya. Sebuah instrument penelitian tidak dapat diberlakukan secara general. Contohnya kuesioner untuk penduduk pulau jawa tidak tepat untuk penduduk pulau Sulawesi.

5. Apakah confounding dan bias mutlak terjadi bersamaan dalam suatu kasus ?

Jawab : Tidak. Confounding merupakan salah satu bentuk bias, namun memiliki pengertian yang berbeda.

6. Aa yang dimaksud dengan retriksi ?

Jawab : Retriksi adalah pemberian criteria2 kepada sampel sebagai objek penelitian. Contoh. Jenis kelamin, umur dll.

7. Sebutkan tekhnik-tekhnik penarikan sample random dan jelaskan salah satu diantaranya !

Jawab :

a. Simple random sampling adaalah sebuah sample yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atatu satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sample

b. Sistematik random sampling

c. Stratified random sampling

d. Cluster random sampling

8. Sebutkan hal-hal yang dapat mengurangi validitas data !

Jawab :

a. Apakah si pewawancara yang mengumpulkan data telah mengikuti petunjuk tyang telah ditetapkan dalam kuesioner

b. Keadaan responden sewaktu diwawancara